Dunia ini adalah bangkai bagi manusia yang hidup tanpa amal , Percaya atau tidak memang begitu adanya. banyak pepatah yang mengatakan dunia ini adalah panggung sandiwara. namun kali ini saya akan mencoba sedikit mewedar dengan segala keterbatasan ilmu yang saya miliki mengenai arti kehidupan, dari mana kita berasal dan kemana kita akan kembali. Jawabnya simpel tentu saja pada Tuhanya. saya kira jawaban ini adalah omong kosong tidak semua makhluk hidup yang telah meninggal ruhnya kembali pada pencipta Nya
Mengapa saya katakan demikian ??? dilihat dari asal usul kejadian manusia saja, coba anda simak penjelasan ini dengan teliti dan arif.
Ketika masih dalam kandungan ibu, pernahkah kita berfikir siapa yang menjadi teman bicara pada saat itu, dalam ilmu jawa sudah mashur bahwa yang menemani ketika kita dalam kandungan ibu adalah sedulur papat kalimo pancer, sedulur papat kelimo pancer yaitu : Watman, Wahman, Rahman, Ariman. Sedang penyebutan limo pancer sendiri yaitu si jabang bayi yang lahir.
![]() |
Dunia ini adalah bangkai bagi manusia yang hidup tanpa amal |
Watman berarti “Wat” kondisi si Ibu yang sedang mengalami perasaan pertama untuk melahirkan, mengejan.
Wahman berarti kawah, jalan lahir, terbukanya jalan lahir.
Rahman berarti darah yang keluar.
Ariman berarti ari-ari atau plasenta yang keluar setelah si jabang bayi.
Nama-nama diatas biasanya dipanggil apabila si jabang bayi sedang atau memerlukan bantuan dari para “sedulur”nya.
Setelah Islam masuk di Jawa, konsep ini masih ada. Hanya saja mereka dianggap malaikat-malaikat penjaganya. Adapun nama-namanya berubah seperti Jibril, Mikail, Izroil, Israfil
Dalam konsep sedulur papat limo pancer, masyarakat Jawa juga menggunakan hari pasaran legi, pahing, pon, wage dan kliwon yang dihubungkan dengan arah mata angin.
Legi dengan posisi di Timur mempunyai unsur air waktu pagi hari
Pahing dengan posisi diselatan dan ada juga yang memaknai di atas memunyai unsur api atau matahari, waksunya siang hari
Pon dengan posisi di Barat mempunyai unsur angin, waktunya sore hari
Wage dengan posisi di utara dan ada juga yang berpendapat di bawah atau menggunakan simbol bumi mempunyai unsur tanah atau bumi
Kliwon dengan posisi di Tengah mempunyai arti perpaduan semua unsur, adanya di waktu malam
Kembali ke pembahasan asal usul kejadian manusia, dalam islam ketika bayi masih dalam kandungan,Allah telah memerintah Jin yang berfungsi sebagai pendamping bayi atau juga disebut dengan Jin Qorin, nah islam atau tidaknya jin ini tergantung pada amal kita dan agama kita, jin inilah yang mengetahui perjanjian ketika ruh akan di masukan kedalam jasad, kita hidup didunia memunyai beberapa perjanjian dengan Sang Kholik, jika kita tidak berusaha menepati janjinya maka kita tergolong orang - orang yang tidak menepati janji, tapi tidak usah khawatir ada kitab suci Al-qur'an yang bisa kita lihat dan kita baca makna'nya, dari situ kita di tuntun untuk mengetahui asal usul perjanjian kita pada Tuhan semesta alam.
Untuk memahami satu ayat dari al-qur'an jelas harus kita lakukan dengan tirakat tidak cukup hanya membacanya,
Bayangkan saja alqur'an membahas aturan - aturan kehidupan di semua alam, semua kisah yang sedang kita lakukan maupun sejarah manusia terdahulu, Konteks setiap ayatnyapun berbeda. untuk memahami satu ayat butuh waktu yang lama.
Belum tentu se-orang pemuka agama mampu menjelaskan satu ayat yang sesuai dengan makna yang benar, alasanya jelas, manusia itu sendiri belum bisa membedakan yang hak dan yang bathil, kebanyakan mewarisi sifat dan ilmu iblis, mencampur adukkan segalanya, untuk tergolong menjadi orang - orang yang sabar juga belum bisa, kenyataanya apa????
suatu contoh saja demo kemarin 4 november 2016 banyak pemuka agama tersinggung dengan perkataan pak ahok tentang al-maidah ayat 51, akalnya dimana, mereka membela ayat bukan membela Tuhan, dari situ jelas tercermin sikap orang - orang tidak sabar dan mudah tersinggung, merasa benar,.
Lalu bagaimana kita bisa mengetahui asal usul perjanjian ruh dengan Tuhanya, Hal ini sangat jarang di ketahui oleh manusia ada umumnya,kebanyakan orang hanya bisa bertemu dengan saudara kembarnya atau jin qorinya, namun jarang orang ketika bertemu jin qorin lalu menanyakan perjanjianya dengan Tuhan. malah yang ditanyakan haliyah dunia seperti untuk mengetahui keadaan seseorang yang di cintainya, atau kasarnya ngomong untuk meramal nasib seseorang,
0 comments:
Post a Comment