Asal nulis saja, semoga apa yang di tulis di blog ini merupakan penjelasan yang mendapat Ridho Allah. Dengan kebodohan saya yang tak kunjung pandai.

Kesetiaan yang tercatat di dalam Al-Qur’an




Ayat suci Al Qur’an memberikan penjelasan mendasar tentang mengenai sifat dasar manusia di dlm dunia. Semua ciri2 kepribadian  seorang kafir yang jahat dan juga sifat baik orang beriman disebutkan.
Tentu saja sifat orang muslim yang ikhlas dan dapat dipercaya dengan di dasari dengsn sifat sabar rendah hati,sangat berbeda  jauh dengan sifat seorang kafir. Demikian juga sifat penyayang orang beriman yang selalu taatkepada perintah perintah tuhanya, tekad  dan kerendah-hatiannya sangatlah bisa di lihat, berbeda jauh dengan orang kafir yang sombong angkuh selalu mengedepankan emosi semata, zalim terhadap orang lain, kejam terhadap sesama, dan egois tak mau mengalah. Sebuah keistimewaan yang membedakan keduanya kelompok ini adalah kesetiaan atau ketidaksetiaan. Orang kafir sulit setia dikarenakan mereka termotivasi oleh kepentingan pribadi sendiri yang membuat mereka tidak memiliki kawan sejati maupun saudara dekat atau krabat. Dan mereka mudah terkontaminasi/ menyerah terhadap sesuatu yang mereka perjuangkan atau mereka pikir benar.
Namun orang beriman atau mukmin memiliki sifat yang benar benar berbeda dngan orang kafir . Tindakan yang mereka orang mukmin terapkan pada perbuatan dan hidup mereka sehari2 merupakan penjabaran ayat suci al quran “Sesungguhnya solatku, ketaatanku kepadamu yarobi, hidupku dan matiku seluruhnya untuk Allah SAT Tuhan semesta alam ( Quran Al-An’am:162). Sebagai akibatnya dan kosekwensinya, orang yang mukmin memiliki perhatian yang sangat penuh terhadap kelakuan mereka yang bertujuan untuk memenuhi keinginan Allah.  tidak ada keuntungannya terhadap mereka, mereka tidak pernah jauh dari jalan kebenaran serta senatiasa memperlihatkan kesetiaan yang tetap teguh dan tegar tidak tergoyahkan kepada orang solih dan utamanya kepada  seorang pemimpin beriman. Allah SWT menggambarkan kesetiaan yang ditunjukkan oleh orang beriman atu katakanlah orang soleh sebagai berikut:
Di antara Para  kaum Mukmin itu ada orang orang yang benar benar setia terhadap janji mereka kepada Allah SWT, di antaranya ada yang gugur menajlaninya dan ada pula yang menanti nanti takdir mereka. Akhirnya engga seorangpun dari mereka yang berobah pendirianya kesetianya Di antara para tokoh sahabat Nabi muhamad SAW, ada yang menyatakan prasetiaanya untuk berjuang sampai gugur sebagai  seorang pahlawan ( mati syahid), masing masing dari mereka ialah: hamzah, Thalha  said bin Yazid  Usman  Mush’ab bin Umair. dan lain lain Quran surat Al Ahzab:23
Kesetiaan menjaga semua orang beriman yang berperang di jalan alloh SWT untuk iman mereka Sendiri, adalah suatu tekad pembrani. Kebulatan tekad ini penting bagi komunitas orang mukmin yang tabah. Seorang beriman akan gagal menjaga kehormatan, jika sekali saja menunjukkan ketidaksetiaan kepada orang kafir. Sekali saja orang kehilangan kehormatan dirinya sendiri, maka secara berangsur angsur mendekatkan dirinya ke titik hilangnya iman dan kehinaan. Sesudah itu keadaan akan memburuk dengan sangat cepat dan dia akan kembali melakukan kebiasaan lama yang tercela seperti halnya orang kafir dan munafik lakukan sehari hari. Ini karena kekafiran mendukung seseorang untuk melakukan tipu menipu. Pertama tama dia melampaui batasan batasan  dengan mencoba menyembunyikan ketidaksetiaannya terhadap orang beriman lainya. Kemudian dia mulai dengan berbohong dan melakukan hal hal yang terus menerus untuk mencurangi mereka kaum mukmin.  danLalu ‘bakat’nyapun dalam berbohong membuatnya merasa benar bahwa dia dapat benar benar menipu seorang beriman dan mulai terkontaminasi cara hidup yang mencari keuntungandi atas derita orang lain secara tidak adil dari mereka. Hal ini pertanda keadaan pikiran di mana penipu itut tidak merasakan lagi cinta kepada orang beriman sewajarnya. Dalam suasana atau keadaan begini, dia lebih mencari kerelaan orang daripada kerelaan Allah SWT. Itulah sebabnya dia berjuang mati matian untuk dapat membela gengsinya yang tinggi hatinya. Dia memandang segala sesuatu yang mungkin merusak gengsinya sebagai acuan serius dan berusaha lebih keras mempertahankan dirinya dengan mengatakan lebih banyak  kebohongan yang dia perbuat. Ketika orang beriman mulai resah dan merasakan kebohongannya, dia akan menunjukkan lebih banyak lagi ciri ciri kemunafikan. Pada titik ini dia mencoba mengakui kesalahannya untuk menyelamatkan muka dari orang beriman. akantetapi usaha ini mengubah dirinya sepenuhnya menjadi jenis orang yang tidak Mungkin ragu lagi bersekutu dengan orang kafir dan orang munafik nanguzubilah minzalik.
Ulasan  peristiwa yang disebutkan di atas dalam beberapa hal mengungkapkan bagaimana ketidaksetiaan yang walaupun sedikit banyaknya persoalan yang dia hadapi, dapat menyebabkan seseorang terjerumus kedalam kemurtadan. Sebaliknya orang mukmin yang benar keimanannya tetap terjaga bertekun dalam kebenaran semata sampai hari kematian mereka datang, karena mereka berhutang kepada Allah SWT.
Mungkin masih banyak lagi contoh dan dalil yg mengukap tentang kesetiaan menurut Qur"an dan hadisnya tatkala mataku sudah mulai mengantu jadi cukup sekian ulasan dari saya mudah mudahn ada manfaat bagi pembaca apabila ada kesalahan saya minta maaf sebesar besarnya salam satu hati.Pena maya Raden sybly

Kesetiaan yang tercatat di dalam Al-Qur’an Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Blog Raden Shybly

0 comments:

Post a Comment