Ayat suci Al Qur’an memberikan penjelasan mendasar
tentang mengenai sifat dasar manusia di dlm dunia. Semua ciri2 kepribadian seorang kafir yang jahat dan juga sifat baik
orang beriman disebutkan.
Tentu saja sifat orang muslim yang ikhlas dan dapat
dipercaya dengan di dasari dengsn sifat sabar rendah hati,sangat berbeda jauh dengan sifat seorang kafir. Demikian
juga sifat penyayang orang beriman yang selalu taatkepada perintah perintah
tuhanya, tekad dan kerendah-hatiannya
sangatlah bisa di lihat, berbeda jauh dengan orang kafir yang sombong angkuh
selalu mengedepankan emosi semata, zalim terhadap orang lain, kejam terhadap
sesama, dan egois tak mau mengalah. Sebuah keistimewaan yang membedakan keduanya
kelompok ini adalah kesetiaan atau ketidaksetiaan. Orang kafir sulit setia
dikarenakan mereka termotivasi oleh kepentingan pribadi sendiri yang membuat
mereka tidak memiliki kawan sejati maupun saudara dekat atau krabat. Dan mereka
mudah terkontaminasi/ menyerah terhadap sesuatu yang mereka perjuangkan atau
mereka pikir benar.
Namun orang beriman atau mukmin memiliki sifat yang
benar benar berbeda dngan orang kafir . Tindakan yang mereka orang mukmin
terapkan pada perbuatan dan hidup mereka sehari2 merupakan penjabaran ayat suci
al quran “Sesungguhnya solatku, ketaatanku kepadamu yarobi, hidupku dan matiku
seluruhnya untuk Allah SAT Tuhan semesta alam ( Quran Al-An’am:162). Sebagai
akibatnya dan kosekwensinya, orang yang mukmin memiliki perhatian yang sangat
penuh terhadap kelakuan mereka yang bertujuan untuk memenuhi keinginan
Allah. tidak ada keuntungannya terhadap
mereka, mereka tidak pernah jauh dari jalan kebenaran serta senatiasa
memperlihatkan kesetiaan yang tetap teguh dan tegar tidak tergoyahkan kepada
orang solih dan utamanya kepada seorang
pemimpin beriman. Allah SWT menggambarkan kesetiaan yang ditunjukkan oleh orang
beriman atu katakanlah orang soleh sebagai berikut:
Di antara Para
kaum Mukmin itu ada orang orang yang benar benar setia terhadap janji
mereka kepada Allah SWT, di antaranya ada yang gugur menajlaninya dan ada pula
yang menanti nanti takdir mereka. Akhirnya engga seorangpun dari mereka yang
berobah pendirianya kesetianya Di antara para tokoh sahabat Nabi muhamad SAW,
ada yang menyatakan prasetiaanya untuk berjuang sampai gugur sebagai seorang pahlawan ( mati syahid), masing
masing dari mereka ialah: hamzah, Thalha
said bin Yazid Usman Mush’ab bin Umair. dan lain lain Quran surat
Al Ahzab:23
Kesetiaan menjaga semua orang beriman yang berperang
di jalan alloh SWT untuk iman mereka Sendiri, adalah suatu tekad pembrani.
Kebulatan tekad ini penting bagi komunitas orang mukmin yang tabah. Seorang
beriman akan gagal menjaga kehormatan, jika sekali saja menunjukkan
ketidaksetiaan kepada orang kafir. Sekali saja orang kehilangan kehormatan
dirinya sendiri, maka secara berangsur angsur mendekatkan dirinya ke titik
hilangnya iman dan kehinaan. Sesudah itu keadaan akan memburuk dengan sangat
cepat dan dia akan kembali melakukan kebiasaan lama yang tercela seperti halnya
orang kafir dan munafik lakukan sehari hari. Ini karena kekafiran mendukung
seseorang untuk melakukan tipu menipu. Pertama tama dia melampaui batasan
batasan dengan mencoba menyembunyikan ketidaksetiaannya
terhadap orang beriman lainya. Kemudian dia mulai dengan berbohong dan melakukan
hal hal yang terus menerus untuk mencurangi mereka kaum mukmin. danLalu ‘bakat’nyapun dalam berbohong
membuatnya merasa benar bahwa dia dapat benar benar menipu seorang beriman dan
mulai terkontaminasi cara hidup yang mencari keuntungandi atas derita orang
lain secara tidak adil dari mereka. Hal ini pertanda keadaan pikiran di mana
penipu itut tidak merasakan lagi cinta kepada orang beriman sewajarnya. Dalam
suasana atau keadaan begini, dia lebih mencari kerelaan orang daripada kerelaan
Allah SWT. Itulah sebabnya dia berjuang mati matian untuk dapat membela
gengsinya yang tinggi hatinya. Dia memandang segala sesuatu yang mungkin
merusak gengsinya sebagai acuan serius dan berusaha lebih keras mempertahankan
dirinya dengan mengatakan lebih banyak
kebohongan yang dia perbuat. Ketika orang beriman mulai resah dan
merasakan kebohongannya, dia akan menunjukkan lebih banyak lagi ciri ciri
kemunafikan. Pada titik ini dia mencoba mengakui kesalahannya untuk menyelamatkan
muka dari orang beriman. akantetapi usaha ini mengubah dirinya sepenuhnya
menjadi jenis orang yang tidak Mungkin ragu lagi bersekutu dengan orang kafir
dan orang munafik nanguzubilah minzalik.
Ulasan
peristiwa yang disebutkan di atas dalam beberapa hal mengungkapkan
bagaimana ketidaksetiaan yang walaupun sedikit banyaknya persoalan yang dia
hadapi, dapat menyebabkan seseorang terjerumus kedalam kemurtadan. Sebaliknya
orang mukmin yang benar keimanannya tetap terjaga bertekun dalam kebenaran
semata sampai hari kematian mereka datang, karena mereka berhutang kepada Allah
SWT.
Mungkin masih banyak lagi contoh dan dalil yg
mengukap tentang kesetiaan menurut Qur"an dan hadisnya tatkala mataku
sudah mulai mengantu jadi cukup sekian ulasan dari saya mudah mudahn ada
manfaat bagi pembaca apabila ada kesalahan saya minta maaf sebesar besarnya
salam satu hati.Pena maya Raden sybly
0 comments:
Post a Comment